Tampilkan postingan dengan label Anisa Habibah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anisa Habibah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Desember 2020

Welcoming My New Normal


Assalamualaikum...

Alhamdulillah ala kulli hal. Hari ini ku kembali menulis di blog.  

Welcoming my new normal...

 
Masya Allah tabarakallah... sejak awal tahun 2020 ini, Allah telah memberiku petunjuk-Nya, kebaikan-Nya, kekuasaan-Nya,  seperti memberi tahu, kalau inilah yang aku butuhkan selama ini. Dan memang benar, aku membutuhkannya. Orang-orang terdekat dan yang mengenalku, pasti mengetahui apa keterbatasanku yang nampak jelas selama ini.
 
Ya, sejak kecil, aku kesulitan dalam berbicara. Hal ini membuatku terkendala dalam banyak hal. KOMUNIKASI-ku yang jelas terhambat selama ini. Padahal, komunikasi adalah salah satu hal terpenting dalam hidup ini, kan?. Aku bersyukur ketika era internet berkembang pesat, aku bisa menulis lewat berbagai platform dan berkomunikasi via chat. 
 
Kendati demikian, aku bersyukur sekali dan percaya, ilmu itu dapat memuliakan diri. Dengan semangatku menimba ilmu, pada akhirnya membuahkan pengalaman-pengalaman yang luar biasa. Di luar dugaan, aku bisa menjadi seorang pembicara yang berbicara di depan umum, membagikan tentang sedikit pengalamanku. Yang tak pernah terduga, karena keterbatasanku yaitu kesulitan berbicara, tak pernah terpikir sebelumnya. Yang ternyata, bisa menginspirasi banyak orang. Alhamdulillah, harapanku jadi kenyataan, yaitu ingin menebar manfaat kepada banyak orang. Bukan hanya lewat tulisan, melainkan juga bisa lewat lisanku. 
 
Kabar gembira di tahun 2020 ini, harapan baru itu tumbuh, yakni, aku bisa berbicara layaknya orang pada umumnya. Oleh sebab, aku sedang belajar ilmu yang sebelumnya belum pernah kupelajari, ilmu tentang "kesadaran" . Dengan ilmu ini, salah satu hal yang kuketahui dan aku senang ketika mengetahuinya adalah, "Fitur-fitur di alam semesta bisa dievolusikan dengan informasi yang signifikan. Termasuk suara, dan kecantikan wajah". Kini, kunikmati proses demi proses terkait perubahan diriku. Dan semakin yakin kesuksesan sudah semakin dekat.

Ingin kuceritakan bahwa Aku senang sekali tergabung dalam komunitas, "Pure Consciousness Indonesia". di sini, aku belajar tentang ilmu kesadaran bersama banyak teman. Teman yang memang kubutuhkan selama ini, yang sama-sama belajar sehingga apapun masalah yang dihadapi, mereka siap mendengarkan tanpa buru-buru menyimpulkan dengan kesimpulannya sendiri. Dan beruntungnya aku, bisa dekat dengan sang guru, sehingga aku bisa menjadi moderator dan sedikit sharing tentang proses kemajuan evolusi diriku pada acara live zoominar (online), yang diadakan pada 13 Desember 2020 lalu. Perubahan yang kurasakan, ialah Alhamdulillah semakin lancar dalam berbicara, dan perubahan paradigma yang kuketahui. Dan tak disangka pula, acara ini sampai diapresiasi, diliput oleh berbagai media massa. Masya Allah Tabarakallah.
 
tujuan hidup
Aku, saat menulis dan merefleksi ulang tujuan hidupku.
Pamflet Live Zoominar

 

Dan di hari Minggu lalu, aku kembali mempertanyakan, apa tujuan hidupku?. Aku kemudian merefleksikan kembali dan memperbarui motif yang keliru. Untuk membuktikan pada diriku sendiri, bahwa apapun tujuannya, hidupku akan menjadi meaningful(bermakna).
 
Ya, aku ingin hidupku bahagia dan bermakna. Insya Allah, segera.
 
TERIMAKASIH kepada teman-teman yang sudah membaca tulisanku di blog ini. Mudah-mudahan bermanfaat, dan mohon doa untuk Bibah yang lebih baik, ya!.
 

Wassalamualaikum...

 
 

Kamis, 19 Juli 2018

BERBAIK SANGKA : Buah Manis dari Sabar dan Syukur

Assalamu'alaikum...

Dalam hidup, sebenarnya banyak sekali yang bisa kita syukuri dari berbagai aspek. Hal apapun itu, jika kita berbaik sangka dan bisa melihatnya dari segi kebaikannya. Sangat indah jika hidup ini kita jalani dengan rasa syukur kepada Sang Maha Pemberi nikmat. Seringkali, orang-orang menganggap nikmat itu hanyalah yang jika ia mendapatkannya ia merasa senang. Padahal, nikmat yang sebenarnya adalah segala sesuatu pemberian dari Allah, dari hal baik maupun yang buruk. Yang jika ia bersyukur akan nikmat-Nya, sesuai janji-Nya maka akan ditambah lagi nikmat dariNya.

Sesuai dari yang telah dituliskan di atas, dalam hal apapun itu, jika kita berbaik sangka dan bisa melihat dari segi kebaikannya. Ketika kita mendapati suatu keburukan, maka berbaik sangkalah kepada Allah. Mungkin saja dengan keburukan tersebut, Allah mau kita bisa berubah jadi lebih baik. Atau ada hikmah baik lainnya dibalik keburukan tersebut. Nah, dalam bersyukur juga harus bisa bersabar. Ya, menurutku sabar dan bersyukur bisa disebut menjadi 1 paket. 1 paket yang bisa dijadikan sebagai penolong dalam hidup. 

Ujian hidup pun sebenarnya adalah nikmat terindah dari Allah. Aku percaya, setiap ujian hidup yang dijalani dengan bersabar dan bersyukur akan berbuah manis.  Ya, seperti yang aku rasakan saat ini. Apa yang aku rasakan saat ini Insya Allah bisa disebut sebagai buah manis yang aku dapatkan dari Allah setelah aku melewati berbagai ujian hidupku. Ujian hidup yang seperti apa? begini ceritaku...

BERBAIK SANGKA : Buah Manis dari Sabar dan Syukur
BERBAIK SANGKA : Buah Manis dari Sabar dan Syukur


Aku kini menyadari, bahwa setiap manusia ialah ujian bagi dirinya sendiri dan  bisa jadi ujian bagi orang lain. Ya, saat masa kecilku, bisa jadi aku adalah bagian dari ujian bagi orang tuaku. Saat aku mulai bertumbuh dan memasuki masa dewasaku, inilah ujian untukku sebenarnya. Ujian hidup bagi orangtuaku, dimulai sejak aku masih bayi. Atau bisa jadi dimulai dari aku masih dalam buaian kandungan. Ketika aku masih dalam kandungan sampai dilahirkan, begitu banyak perubahan pada ayah dan ibuku. Nikmat kesenangan mereka dapatkan. Mulai dari ayahku yang mendapat kenaikan gaji, mendapatkan fasilitas rumah layak huni dari kantor, mendapat lingkungan pergaulan yang islami sehingga mereka memutuskan untuk berhijrah. Dan kesenangan-keberkahan lainnya.

Allah Maha Adil, Allah Maha Penyayang. Berbaik sangkalah selalu kepada-Nya. Ayah dan Ibuku hijrah menuju ke arah yang lebih baik, lebih mendalami ilmu agama. Mungkin kelahiranku juga sebagai ujian atas hijrah ayah ibuku. Allah ingin menguji apakah ayah ibuku benar-benar ingin menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Dan Insya Allah sebagai pelebur dosa orangtuaku di masa lalu mereka. Allah memberikan ujian yang nikmat, 1 anak perempuan yang spesial  untuk orang tuaku. Ya, itu aku, hehe. 

Kesenangan dunia ini sungguh bersifat sementara. Ya, ayahku senang saat itu mendapatkan nikmat kesenangan dunia yang melimpah. Namun, kesenangan itu mulai goyah ketika aku dilahirkan. Yang semula ketenangan berubah menjadi kekhawatiran. Kekhawatiran yang seperti apa?

Bagi yang mengenalku, tentulah sudah mengerti keadaanku. Bagi yang membaca tulisan ini diluar kenalanku, semoga bisa menginspirasi kalian semua ya, Insya Allah... 

Ada link blogku dalam bahasa Inggris mengenai masa kecilku bisa kalian baca klik di sini ya :) 

Nantikan di tulisan yang berikutnya ya... hehe. Supaya nikmat dalam membacanya. Tetap semangat dalam menjalani hidup, sabar dan syukur kuncinya :).

Terimakasih, semoga hari-hari kita dipenuhi dengan manfaat!

Wassalamu'alaikum...

Salam Muslimah Inspiratif,

ANISA HABIBAH



 


Jumat, 06 Juli 2018

Buruknya Manusia yang Merasa Dirinya Baik

Assalamu'alaikum...

Bagaimana kabarnya hari ini? Alhamdulillah jika kita masih diberikan kesehatan. Kali ini, Bibah mau menulis tentang "Buruknya Manusia yang Merasa Dirinya Baik". Semoga bisa menjadi sebuah pelajaran bentuk bermuhasabah diri, bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. So, lets check it out!

Hal ini bisa jadi tanpa sadar seringkali dialami ketika kita memiliki suatu kelebihan, tatkala kita sudah lama belajar. Merasa diri ini sudah lebih baik daripada orang lain dan lebih paham dari yang lain. Padahal, ilmu yang telah dipelajari pun sedikit yang kita amalkan.Tak jarang pula kita menyia-nyiakannya, malahan bermaksiat kepada Allah. Kita terlena, tak sadar  bahwa kita ini juga punya banyak kekurangan. 

Sebaiknya, kita sebagai muslim-muslimah adalah seringnya bersu'uzhon pada diri (berintropeksi keburukan diri sendiri). Merasa diri kita ini serba kurang. Kita bisa memperbanyak istighfar. Karena tak sebaiknya pula kita memandang keburukan orang lain. Yang harus kita pegang kuat-kuat ialah, kita memiliki prinsip  bahwasanya diri ini belumlah baik, maka dari itu kita selalu berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik.


Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian".

Buruknya manusia yang merasa dirinya baik, kita bisa melihat orang yang memuji kita, yaitu melihat dalam hal ketaatannya. Jika ia mengetahui keburukan kita, bisa jadi orang tersebut malah menjauh dari kita. Dijauhi oleh manusia masih lebih baik daripada ketika kita tidak sadar dan terus-menerus merasa diri ini baik yang pada akhirnya menyebabkan Allah malah menjauhi kita, Naudzubillahi mindzalik. Begitulah buruknya manusia yang merasa dirinya baik.

"Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan" :
1.Tamak lagi kikir
2.Mengikuti hawa nafsu yang mengajak pada keburukan
3.Ujub/Takjub pada diri sendiri. 
(HR.Abdur Rozaq)

Do'a Abu Bakar ketika dipuji - Buruknya Manusia yang Merasa Dirinya Baik
Do'a Abu Bakar ketika dipuji - Buruknya Manusia yang Merasa Dirinya Baik


Do'a dari Abu Bakar ketika dipuji orang lain :
"Ya ALLAH, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik daripada yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka" (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman)

(sumber inspirasi tulisan sebagian dari : rumaysho.com)

Nah, begitulah buruknya manusia yang merasa dirinya baik. Tulisan ini Bibah tulis tidak berniat menggurui, juga sebagai self reminder bagi diri Bibah, semoga kita selalu dilindungi oleh Allah dari segala macam prasangka dan dari hal-hal yang tidak disukai-Nya. Berharap Allah memberi kita kekuatan agar bisa selalu memperbaiki diri menjadi lebih baik. Aamiin... 

 Sekian tulisan Bibah kali ini, semoga ada manfaat yang bisa diambil ya... 
Semangat memperbaiki diri :)

Wassalamu'alaikum...

SALAM SEMANGAT MUSLIMAH INSPIRATIF,

ANISA HABIBAH 






Senin, 11 Juni 2018

Ini Tujuanku Menulis MUSLIMAH TANGGUH

Assalamu'alaikum...

Alhamdulillah, saat ini masih diberi nikmat sehat sehingga bisa menikmati nikmatnya menulis di pagi hari. Ya, aku menulis blog ini setelah menunaikan sholat subuh. Aku akan menuliskan : Ini Tujuanku Menulis Muslimah Tangguh. Oh ya, bagi kamu yang belum mengenal, namaku Anisa Habibah. Masih ingat sekali, tepatnya pada awal bulan Oktober tahun 2017 lalu, saat aku baru memasuki bulan kedua perkuliahanku di Kampus Bisnis Umar Usman, aku menyampaikan niatku untuk menulis buku kepada wakil rektorku saat itu, Mr. Joss. Dengan maksudku, agar beliau mau membimbingku dalam menulis buku. Saat itu, aku ditemani oleh Fasilitatorku, Miss Ine. Tak lupa aku menunjukkan beberapa tulisanku di blog. Mr. Joss bilang, aku cukup berbakat dalam menulis.  Karen itulah, beliau yang sudah berpengalaman dalam menulis buku, langsung memberikanku target disertai batas waktu untuk menulis buku dalam jangka waktu satu bulan. 

Waw, satu bulan? pikirku saat itu. Bisa enggak, ya? dalam hati aku berkata seperti itu.  Merupakan tanggung jawabku, di karenakan Mr.Joss tidak hanya memberikanku target serta batas waktu, namun juga memberikan tanggung jawab kepada Miss Ine untuk membimbingku menulis buku disertai denda apabila aku tidak bisa menyelesaikan naskah bukuku dalam waktu yang sudah ditentukan. Dendanya tak tanggung-tanggung, Mr.Joss meminta agar Miss Ine sendiri yang menargetkan dendanya yang ditargetkan senilai empat juta rupiah!. 

Di paragraf yang ini, aku mau menuliskan tujuanku mengapa aku sangat ingin menulis buku. Kalau judul, kata 'Tangguh' terinspirasi dari buku Mr.Joss saat itu yang berjudul Pengusaha Tangguh. Sedangkan muslimah dikarenakan aku hidup sebagai perempuan muslimah. Muslimah Tangguh pun menjadi do'aku juga, agar menjadi seorang muslimah yang tangguh dalam menjalani hidup ini, hehe, di-amiinkan ya...!. Agar lebih enak dibaca, aku akan menjabarkannya saja ya, berikut tujuanku menulis Muslimah Tangguh :
  • Dalam hidup ini, setiap kita diciptakan dengan perannya masing-masing. Setiap kita harus tahu apa peran kita diciptakan di dunia ini. Kalau belum tahu, ayo, teruslah mencari  tahu. Alhamdulillah, Insya Allah, saat ini aku menyadari bahwasanya setiap kita diciptakan oleh Allah bukan dengan tanpa alasan dan seharusnya tidak sia-sia. Keadaanku yang seperti sekarang ini, yang kurang lancar dalam berbicara seperti yang lainnya, membuatku terus bersyukur kepada Allah, aku sudah diberikan kesempatan untuk merasakan kehidupan di dunia. Dan aku ingin membagikan cerita bagaimana aku bisa bertahan hingga sekarang ini.
  • Aku selalu ingat sabda Nabi Muhammad SAW, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain". Dari situlah, aku selalu memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa bermanfaat bagi orang lain serta bisa menebar manfaat seluas-luasnya.
  • Dengan menulis, aku rasa, aku bisa bebas mengekspresikan diriku.
  • Ingin mengajak kamu semua para pembaca untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang dimiliki, karena apapun itu, ialah kehendak Allah yang terbaik untuk kita. "Allah Maha Mengetahui apa-apa yang tidak kita ketahui". Dan lebih semangat dalam menjalani hidup ini.
  • Ingin membagikan cerita, karena aku sangat suka bercerita, namun aku ingin ceritaku dibaca oleh masyarakat luas agar manfaat semakin meluas. 
  • Cemoohan serta ejekan atau celaan sering terdengar hingga ke telingaku, namun hal itu tak pernah membuatku patah semangat. 
  • Allah Maha Adil, selalu IA titipkan kelebihan dibalik kekurangan. Percaya atau tidak, salah satunya, saat lulus SMA, aku sudah bisa mengendarai mobil gigi. Dalam Muslimah Tangguh, aku selipkan tips bagaimana mengendarai mobil, agar bisa dibaca oleh siapapun yang mau belajar mengendarai mobil.
  • Oh ya, bisa mengendarai mobil adalah salah satu impianku sejak SD. Nah, aku juga menuliskan tips bagaimana aku meraih impian tersebut. Tips ini Insya Allah juga bisa digunakan untuk impian apa saja.
  • Aku juga berbagi tips sederhana lainnya loh. Hehe.
  • Fokus saja pada kemajuan, bukan kesempurnaan.(Bibss)
Ini Tujuanku Menulis Muslimah Tangguh
Ini Tujuanku Menulis Muslimah Tangguh

Oke, cukup segini dulu aja, ya! Eh, gak sadar, udah ada bonus cuplikan ceritanya, tuh...! Haha, yaudah deh, gak apa, nanti dilanjutkan lagi yaa... Kamu semua boleh komentar dan memberi saran di bawah, dengan senang hati aku membacanya... Oh ya, aku juga bisa kamu temui di instagramku, https://www.instagram.com/anisahabibah19/ , aku juga sering membagikan cerita atau tulisanku disana.
Terimakasih, kamu semua yang sudah bersedia membaca. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi!

Wassalamu'alaikum...

Salam MUSLIMAH TANGGUH Penuh Manfaat dan Inspirasi,

ANISA HABIBAH