Kamis, 19 Juli 2018

BERBAIK SANGKA : Buah Manis dari Sabar dan Syukur

Assalamu'alaikum...

Dalam hidup, sebenarnya banyak sekali yang bisa kita syukuri dari berbagai aspek. Hal apapun itu, jika kita berbaik sangka dan bisa melihatnya dari segi kebaikannya. Sangat indah jika hidup ini kita jalani dengan rasa syukur kepada Sang Maha Pemberi nikmat. Seringkali, orang-orang menganggap nikmat itu hanyalah yang jika ia mendapatkannya ia merasa senang. Padahal, nikmat yang sebenarnya adalah segala sesuatu pemberian dari Allah, dari hal baik maupun yang buruk. Yang jika ia bersyukur akan nikmat-Nya, sesuai janji-Nya maka akan ditambah lagi nikmat dariNya.

Sesuai dari yang telah dituliskan di atas, dalam hal apapun itu, jika kita berbaik sangka dan bisa melihat dari segi kebaikannya. Ketika kita mendapati suatu keburukan, maka berbaik sangkalah kepada Allah. Mungkin saja dengan keburukan tersebut, Allah mau kita bisa berubah jadi lebih baik. Atau ada hikmah baik lainnya dibalik keburukan tersebut. Nah, dalam bersyukur juga harus bisa bersabar. Ya, menurutku sabar dan bersyukur bisa disebut menjadi 1 paket. 1 paket yang bisa dijadikan sebagai penolong dalam hidup. 

Ujian hidup pun sebenarnya adalah nikmat terindah dari Allah. Aku percaya, setiap ujian hidup yang dijalani dengan bersabar dan bersyukur akan berbuah manis.  Ya, seperti yang aku rasakan saat ini. Apa yang aku rasakan saat ini Insya Allah bisa disebut sebagai buah manis yang aku dapatkan dari Allah setelah aku melewati berbagai ujian hidupku. Ujian hidup yang seperti apa? begini ceritaku...

BERBAIK SANGKA : Buah Manis dari Sabar dan Syukur
BERBAIK SANGKA : Buah Manis dari Sabar dan Syukur


Aku kini menyadari, bahwa setiap manusia ialah ujian bagi dirinya sendiri dan  bisa jadi ujian bagi orang lain. Ya, saat masa kecilku, bisa jadi aku adalah bagian dari ujian bagi orang tuaku. Saat aku mulai bertumbuh dan memasuki masa dewasaku, inilah ujian untukku sebenarnya. Ujian hidup bagi orangtuaku, dimulai sejak aku masih bayi. Atau bisa jadi dimulai dari aku masih dalam buaian kandungan. Ketika aku masih dalam kandungan sampai dilahirkan, begitu banyak perubahan pada ayah dan ibuku. Nikmat kesenangan mereka dapatkan. Mulai dari ayahku yang mendapat kenaikan gaji, mendapatkan fasilitas rumah layak huni dari kantor, mendapat lingkungan pergaulan yang islami sehingga mereka memutuskan untuk berhijrah. Dan kesenangan-keberkahan lainnya.

Allah Maha Adil, Allah Maha Penyayang. Berbaik sangkalah selalu kepada-Nya. Ayah dan Ibuku hijrah menuju ke arah yang lebih baik, lebih mendalami ilmu agama. Mungkin kelahiranku juga sebagai ujian atas hijrah ayah ibuku. Allah ingin menguji apakah ayah ibuku benar-benar ingin menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Dan Insya Allah sebagai pelebur dosa orangtuaku di masa lalu mereka. Allah memberikan ujian yang nikmat, 1 anak perempuan yang spesial  untuk orang tuaku. Ya, itu aku, hehe. 

Kesenangan dunia ini sungguh bersifat sementara. Ya, ayahku senang saat itu mendapatkan nikmat kesenangan dunia yang melimpah. Namun, kesenangan itu mulai goyah ketika aku dilahirkan. Yang semula ketenangan berubah menjadi kekhawatiran. Kekhawatiran yang seperti apa?

Bagi yang mengenalku, tentulah sudah mengerti keadaanku. Bagi yang membaca tulisan ini diluar kenalanku, semoga bisa menginspirasi kalian semua ya, Insya Allah... 

Ada link blogku dalam bahasa Inggris mengenai masa kecilku bisa kalian baca klik di sini ya :) 

Nantikan di tulisan yang berikutnya ya... hehe. Supaya nikmat dalam membacanya. Tetap semangat dalam menjalani hidup, sabar dan syukur kuncinya :).

Terimakasih, semoga hari-hari kita dipenuhi dengan manfaat!

Wassalamu'alaikum...

Salam Muslimah Inspiratif,

ANISA HABIBAH



 


Tidak ada komentar: