Sabtu, 07 Juli 2018

Perjalanan Menuju Kepemimpinan yang Terdidik

Assalamu'alaikum...

Alhamdulillah, Hari ini Bibah menikmati perjalanan yang luar biasa.Bibah menyebut perjalanan ini yaitu "Perjalanan Menuju Kepemimpinan yang Terdidik" sebagai bentuk melatih "Kepemimpinan yang Terdidik". Seperti apa itu kepemimpinan yang terdidik? hehe... Ya, perjalanan ini tentang melatih kepemimpinan diri, diri yang terdidik. Langsung aja deh, Bibah ceritakan ya...

Tadi pagi, tepatnya pukul 09.00 WIB, Bibah dan teman-teman lainnya sudah berkumpul di Kampus, di ruang Usman. Kami yang mendaftarkan diri sebagai fasilitator batch 6 siap untuk menjalankan rangakaian seleksi berikutnya yang pada hari sebelumnya sudah menjalankan tes tertulis dan wawancara juga. Setelah mendapat pengarahan tentang perjalanan hari ini, kami diminta untuk berpasang-pasangan. Yang satu menjadi Umar, yang satunya lagi menjadi Usman. Masing-masing pasangan diberikan sebutir telur dan satu helai kain penutup mata. Bibah sebagai Usman berpasangan dengan Bibil sebagai Umar.

Sebelum memulai perjalanan, kami semua berdo'a bersama. Perjalanan yang kami tempuh berjarak kurang lebih 5,3 kilometer dari Kampus menuju sebuah Taman. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Mr.Denta, selama perjalanan Umar dan Usman menceritakan tentang dirinya masing-masing, agar lebih mengenal satu sama lain. Hal ini terkait dengan tugas fasilitator yang mana salah satunya adalah 'mendengarkan'. Selama perjalanan, kami menceritakan tentang diri kami masing-masing, mulai dari nama, tempat tanggal lahir, tentang keluarga kami, asal daerah kami, kelebihan dan kekurangan kami, titik kesedihan hingga kesuksesan kami, impian kami, hingga persamaan kami. 

Waktu yang ditargetkan adalah 1 jam lamanya hingga sampai tujuan. 20 menit pertama kami mengenal satu sama lain, 20 menit berikutnya, kami menutup mata kami secara bergantian. Yang matanya terbuka bertugas memegang telur, jangan sampai pecah dan menuntun yang matanya tertutup. Dari sini, kami mendapatkan pelajaran mengenai kesabaran, yang mana kami bersabar dalam menuntun atau mengarahkan juga melindungi orang lain. Yang dituntun, kami belajar sebuah kepercayaan kepada orang lain. Pelajaran Percaya diri juga kami dapatkan dari sini, karena di sepanjang perjalanan, banyak orang yang heran dan tak jarang pula yang mengomentari kami ketika melewati mereka. 

20 menit berikutnya kami bebas dari penutup mata dan melanjutkan perjalanan hingga sampai ke Taman. Kami beristirahat sejenak ketika sesampainya kami di taman sambil menunggu waktu zuhur tiba. Setelah sholat zuhur kami makan siang bersama. Menu makan siang kami hari ini adalah Nasi Padang! Alhamdulillah, rezeki anak sholeh - sholeha :). 

Setelah makan siang, kami kembali ke sesi berikutnya, yaitu mempresentasikan apa saja cerita kami sepanjang perjalanan. Kali ini, Umar menceritakan seolah-olah dirinya Usman, begitupun sebaliknya, Usman menceritakan seolah-olah dirinya adalah Umar. Kami disini belajar jujur, menceritakan semua tentang yang sudah kami ketahui tentang diri teman kami selama perjalanan tadi. Kami pun jadi lebih mengenal dan memahami satu sama lain. 

Fasil Batch 6 Kampus Bisnis Umar Usman- Perjalanan Menuju Kepemimpinan yang Terdidik
Fasil Batch 6 Kampus Bisnis Umar Usman- Perjalanan Menuju Kepemimpinan yang Terdidik


Dari semua rangkaian sesi hari ini, Bibah mendapatkan pelajaran tentang sebuah kepemimpinan, di antaranya :

  • Seorang pemimpin, pendidik atau pembina itu ialah yang mampu memimpin dirinya sendiri dengan baik, barulah ia bisa memimpin orang lain dengan baik pula.
  • Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang mampu mendengarkan apapun keluh-kesah yang dipimpinnya. Dan pandai dalam mensiasati segala sesuatu, menjadikan sebuah solusi.
  • Butuh kesabaran, kepercayaan diri, kejujuran, sikap menghargai, melindungi dan tanggung jawab.
  • Seorang pemimpin juga harus memiliki sikap pro-aktif, yang mana suka berinisiatif dalam melakukan sesuatu yang positif.
Belajar kepemimpinan juga bisa dengan meneladani 4 sifat Rasulullah SAW :
1. Sidiq : Jujur 
2. Tabligh : Menyampaikan
3. Amanah : Dapat dipercaya
4. Fathonah : Cerdas 

Dari sini pula, Bibah menyadari bahwa sangat perlunya terus meng-upgrade kapasitas diri, mengembangkan diri menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Demi menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter, bisa memimpin diri sendiri maupun orang lain dengan baik. 

Begitulah kepemimpinan yang terdidik menurut Bibah... Bagaimana menurut kamu?... Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari semua yang kita alami setiap harinya. Semangat dalam menjalani hidup, terus bersyukur atas segala nikmat-Nya, ya. 

Semoga hari-hari kita penuh manfaat...
Terimakasih...

Wassalamu'alaikum

Salam Semangat Muslimah Inspiratif,ANISA HABIBAH

8 komentar:

aghniyya rizky mengatakan...

Mantab bibah masyaaAllah... fighting!!! :))

Anisa Habibah mengatakan...

Alhamdulillah, Aamiin insya Allah, Semangat juga buat Aghniy!!!

catatanku mengatakan...

Kereen bibah memang selalu the best 😘😘😘

Unknown mengatakan...

Menginspirasi sekaliiih

Nabila Raisa Diena mengatakan...

Mashaallah kereennnn

Anisa Habibah mengatakan...

Aamiin, smg bermanfaat ya miss

Anisa Habibah mengatakan...

Alhamdulillah Aamiin, smg bermanfaat ya miss

Anisa Habibah mengatakan...

Aamiin, Insya Allah smg bermanfaat ya, semangatt bibil!